Surabaya, 31 Juli 2025 – Universitas Hang Tuah (UHT) terus memperluas
akses pendidikan tinggi melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL),
yang memberi peluang besar bagi masyarakat yang telah bekerja namun belum
sempat menempuh pendidikan formal. Hal ini disampaikan dalam program talkshow
edukatif "Mozaik" yang disiarkan oleh Suara Muslim TV dan Radio Suara
Muslim Network.
Dengan tema “Kuliah di UHT: Pilihan Tepat Menuju Masa Depan Gemilang”,
talkshow menghadirkan jajaran pimpinan Universitas Hang Tuah sebagai
narasumber, yaitu:
Dr. Widyastuti, drg., Sp.Perio.
Wakil Rektor IILaksamana Muda (Purn) Dr. Iwan Isnurwanto, S.H., M.A.P.,
M.Tr.(Han)., CHRMP., CIQaNR., CIQaR. Wakil
Rektor IIILaksamana Pertama (Purn) Dr. Toto Dwijaya Saputra, S.T., M.Si.(Han).,
M.Tr.Opsla.
Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan (FTIK) Prof. Dr. Nurul Rosana,
S.Pi., M.T.
Dipandu oleh host Fetty Aisha, perbincangan berlangsung hangat dan
menggugah, khususnya saat membahas bagaimana program RPL dapat menjadi solusi
bagi mereka yang telah lama bekerja namun belum sempat mengenyam bangku kuliah.
Dalam paparannya, Laksda (Purn) Dr. Iwan Isnurwanto menjelaskan bahwa
RPL merupakan bentuk pengakuan terhadap pengalaman kerja dan pembelajaran
nonformal seseorang untuk dikonversi menjadi satuan kredit semester (SKS) pada
program studi tertentu. Dengan demikian, masa studi dapat lebih singkat tanpa
mengurangi kualitas akademik.
"Melalui RPL, UHT membuka akses bagi ASN, TNI/Polri, dan pekerja
profesional untuk mendapatkan gelar sarjana tanpa harus meninggalkan pekerjaan.
Ini peluang emas untuk menguatkan kompetensi dan meraih masa depan yang lebih
baik," tegasnya.
Senada dengan itu, Laksma (Purn) Dr. Toto Dwijaya Saputra menambahkan
bahwa UHT telah menyiapkan sistem pembelajaran yang fleksibel dan adaptif bagi
mahasiswa RPL. Pendekatan blended learning dan rekognisi capaian pembelajaran
membuat proses kuliah tetap berkualitas meski dijalankan oleh mahasiswa dengan
keterbatasan waktu.
Dr. Widyastuti, drg., Sp.Perio., selaku Wakil Rektor I, turut
menegaskan komitmen UHT dalam menciptakan iklim belajar yang inklusif dan ramah
untuk mahasiswa RPL.
“UHT memberikan kemudahan bagi para mahasiswa yang datang dari jalur
RPL, baik dari sisi akademik maupun administratif. Proses belajar kami rancang
fleksibel, dengan dukungan dosen berpengalaman dan sistem digital yang
terintegrasi. Semua diarahkan agar mahasiswa tetap bisa belajar optimal tanpa
meninggalkan profesinya,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Nurul Rosana menekankan bahwa program RPL
juga strategis dalam mendukung penguatan SDM di sektor kemaritiman. Banyak
pekerja di industri kelautan, pelabuhan, dan perikanan yang memiliki
keterampilan tinggi namun belum memiliki ijazah formal. “Ini saatnya pengalaman
mereka mendapat pengakuan resmi,” ujarnya.










.jpeg)
















